Surat Din Syamsuddin Kepada Jokowi tentang "Penolakan Hari Santri"
Yang Terhormat Bapak Presiden Jokowi Sehubungan berita bahwa pada 22 Oktober 15 Pemerintah akan nyatakan sebagai Hari Santri Nasional, izinkan saya menyampaikan hal-hal berikut: 1. Adalah tidak tepat, taktis dan strategis adanya Hari Santri Nasional, karena hal itu dapat mengganggu persatuan bangsa. Dikotomi Santri-Abangan adalah upaya intelektual orang luar untuk memecahbelah umat Islam dengan mengukuhkan gejala budaya yang sesungguhnya bisa berubah (process of becoming) tsb. 2. Sejak beberapa waktu lalu Alm. Bapak Taufik Kiemas, yang kami dukung, berupaya untuk mencairkan dikotomi tsb, termasuk mencairkan dikotomi Islamisme-Nasionalisme. Salah satu pengejawantahannya adalah didirikannya Bamusi di lingkungan PDIP. Adanya Hari Santri Nasional berpotensi mengganggu upaya luhur tadi. Menguatnya "Kaum Santri" bisa mendorong menguatnya " Kaum Abangan". Tentu Pemerintah akan kerepotan jika ada desakan untuk adanya Hari Abangan Nasional. 3. Apalagi Hari Santri Nasional d...