Postingan

Menampilkan postingan dari November 15, 2015

Milad Muhammadiyah ke-103: Keberagamaan Kosmopolit di Muhammadiyah

Gambar
Oleh Ahmad Najib Burhani* Apakah Muhammadiyah masih cenderung menampilkan Islam konservatif? Tahun 2005 yang lalu, terutama pasca Muktamar ke-45 di Malang, Muhammadiyah dianggap mengalami pergeseran menjadi gerakan keagamaan bercorak konservatif. Seperti tertulis dalam buku yang diedit Martin van Bruinessen, Contemporary Development in Indonesian Islam: Explaining the “Conservative Turn” (ISEAS 2013), munculnya konservatisme itu ditandai dengan keterlibatan beberapa aktivis organisasi ini dalam kegiatan Islam simbolis, seperti Islamisasi negara melalui partai politik atau perundangan, penolakan inovasi pemikiran keagamaan, dan penentangan keberadaan kelompok yang dianggap sesat. Dalam Religious Diversity in Muslim-majority States in Southeast Asia (ISEAS 2014) , Robin Bush dan Budhy Munawar-Rachman meneguhkan anggapan itu dengan menyebutkan bahwa dibandingkan dengan NU, Muhammadiyah itu lebih konservatif dalam isu pluralisme dan kebebasan beragama. Namun mereka melanjutkan bahwa dalam

Transformasi Kepemimpinan Muhammadiyah

Oleh: Pradana Boy ZTF*) PADA tanggal 14-15 November 2015, Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Musywil). Di antara isu penting,jika bukan malah yang terpenting, dalam agenda ini adalah pemilihan pemimpin Muhammadiyah Jawa Timur untuk masa lima tahun yang akan datang. Meskipun kelihatan sebagai rutinitas biasa, pemilihan pemimpin adalah sebuah persoalan yang tidak selamanya sederhana. Dalam konteks ini, salah satu isu yang menarik untuk didiskusikan adalah berkaitan dengan transformasi kepemimpinan Muhammadiyah. Transformasi kepemimpinan yang dimaksudkan di sini adalah terjadinya rotasi kepemimpinan yang sehat dan disertai dengan rekayasa sadar akan terjadinya kesinambungan antargenerasi dalam mengelola Muhammadiyah. Sebagai sebuah organisasi yang sering menyebut diri sebagai organisasi kader, maka perhatian pada kesinambungan regenerasi kader dalam Muhammadiyah harus menjadi bagian dari prioritas organisasi. Ini harus dilakukan karena kema

Visitor

Online

Related Post