Benturan antara NU dan Muhammadiyah
Koran Sindo , 15 Juli 2016 Selama ini keberadaan NU dan Muhammadiyah sering dianggap seperti dua sayap burung; jika satu tidak berfungsi, maka burung itu tidak akan bisa terbang sama sekali. Berbagai analisa (Pepinsky 2012; Carnegie 2013) juga menyebutkan bahwa transisi demokrasi di negara Muslim terbesar di dunia ini bisa berhasil karena peran dua ormas Islam ini dalam menyeimbangkan demokrasi; membendung kelompok Islamist dan mengerem laju sekularisme dan liberalisme . Beberapa tulisan bahkan menyebutkan hubungan kekerabatan dan pertemanan antara pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, dan pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari. Dua slogan yang dikembangkan oleh dua gerakan itu, yakni "Islam Nusantara" dan "Islam Berkemajuan", juga dinilai saling melengkapi atau lebih tepatnya bisa disingkat menjadi "Islam Nusantara yang Berkemajuan". Namun beberapa kasus yang terjadi belakangan ini seakan membuka mata bahwa dua organisasi itu kadang memandang satu sama lain bukan...